Kata “Ramadhan” merupakan bentuk mashdar (infinitive) yang terambil dari kata ramidhayarmadhu yang pada mulanya berarti membakar, menyengat karena terik, atau sangat panas. Dinamakan demikian karena saat ditetapkan sebagai bulan wajib berpuasa, udara atau cuaca di Jazirah Arab sangat panas sehingga bisa membakar sesuatu yang kering.
Selain itu, Ramadhan juga berarti ‘mengasah’ karena masyarakat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pedang, golok, dan sebagainya) untuk menghadapi perang pada bulan berikutnya. Dengan demikian, Ramadhan dapat dimaknai sebagai bulan untuk ‘mengasah’ jiwa, ‘mengasah’ ketajaman pikiran dan kejernihan hati, sehingga dapat ‘membakar’ sifat-sifat tercela dan ‘lemak-lemak dosa’ yang ada dalam diri kita.
Ramadhan yang setiap tahun kita jalani sangatlah penting dimaknai dari perspektif nama-nama lain yang dinisbatkan kepadanya. Para ulama melabelkan sejumlah nama pada Ramadhan.
Alquran Al-Karim adalah pedoman hidup umat manusia, walaupun yang mengambil manfaat hanyalah orang-orang yang bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 2). Begitu banyak hikmah dari memperbanyak membaca Alquran.
Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI).
LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.
...Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.
Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberinilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.
Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?”
“Dari Indonesia,” jawab saya.
Dia pun tersenyum.
Jakarta -
Artikel ini bukan bahan yang tepat jika Anda mencari solusi cepat, jalan
keluar mudah atau antidot ke kekacauan pasar yang tak berkesudahan. Mengapa?
Karena tidak ada hal seperti itu. Hanya ada teknik-teknik cerdas yang bila
diaplikasikan konsisten akan memberi imbalan jangka panjang dan mudah-mudahan
cukup besar untuk mewujudkan mimpi Anda setiap saat. Berikut ini 5 rahasia
sukses menyehatkan kembali kantong Anda, seperti dilansir dari Sydney Morning
Herald (18/7/2012)
Seorang laki-laki yang kurang beruntung memiliki istri yang suka berbohong. Suatu hari sepulang kerja di musim dingin yang sangat dingin, si lelaki menjumpai istrinya tidur di beranda rumahnya. Dia bangunkan istrinya dan bertanya, “Mengapa kamu tidur diluar, di malam yang sangat dingin ini ?”. Istrinya menjawab : “Aku tadi melihat seekor ular besar masuk rumah, aku tidak berani tidur di dalam rumah”. Maka si lelaki masuk rumah dan menyalakan seluruh lampu, melihat ke kolong dan membuka semua tempat-tempat yang tertutup – dia tidak menemukan apa-apa.