Sumber penghasilan utama seorang karyawan berasal dari gaji yang diterimanya setiap bulan. Karena gaji diterima sebulan sekali, maka diperlukan cara mengelola uang gaji yang tepat sehingga tidak terjadi istilah tanggal tua diakhir bulan. Cara yang paling mudah bagi karyawan supaya tidak mengalami sindrom ‘tanggal tua’ adalah dengan menghemat uang. Disebut cara yang paling mudah karena menghemat uang jauh lebih mudah daripada meningkatkan pendapatan.
Cara yang paling mudah untuk meningkatkan pendapatan bagi karyawan adalah menunggu, menunggu kenaikan gaji tahunan atau kenaikan UMR. Kenaikan UMR seharusnya dimanfaatkan sebagai peluang untuk bisa meningkatkan kemampuan menabung untuk kesejahteraan masa depan.
Cara yang paling mudah untuk meningkatkan pendapatan bagi karyawan adalah menunggu, menunggu kenaikan gaji tahunan atau kenaikan UMR. Kenaikan UMR seharusnya dimanfaatkan sebagai peluang untuk bisa meningkatkan kemampuan menabung untuk kesejahteraan masa depan.
Seperti dua sisi mata uang, kemampuan menabung sangatlah ditentukan oleh cara menghemat uang bagi karyawan bersangutan. Tapi sudah menjadi fakta umum bahwa kenaikan gaji akan selalu diikuti dengan kenaikan pengeluaran. Baik itu kenaikan pengeluaran yang sifatnya umum dan kenaikan pengeluaran yang sifatnya pribadi.
Kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan harga BBM, kenaikan suku bunga cicilan kendaraan bermotor, adalah contoh kenaikan pengeluaran yang sifatnya umum. Kenaikan pengeluaran yang sifatnya pribadi contohnya tadinya tidak berlangganan TV kabel, setelah naik gaji berlangganan TV kabel. Sebelumnya hanya nonton DVD dirumah seminggu sekali, sekarang setiap minggu nonton bioskop setelah kenaikan UMR. Contoh yang lain adalah mengganti produk yang biasa digunakan dengan merek yang lain yang lebih mahal.
Apakah semua yang disebutkan diatas adalah hal yang salah? Tidak salah memang. Kenaikan pengeluaran pribadi tidak dapat dipersalahkan selama kita mampu, tidak memaksakan diri, apalagi sampai berhutang untuk membayar pengeluaran tersebut. Membesarnya pengeluaran, biasanya diakibatkan karena kita tidak ada alasan untuk menghemat uang, tidak mempunyai tujuan keuangan yang ingin dicapai dan akibat perasaan ‘aman’ karena bulan depan akan tetap terima gaji. Hasilnya, kenaikan UMR tidak ada dampak dan kita merasa tetap kekurangan uang sama seperti sebelum kenaikan UMR.
Lalu bagaimana cara menghemat uang bagi karyawan? Sebelum menetapkan niat untuk berhemat, kita harus mempunyai pola pikir dan tujuan keuangan. Motivasi, pola pikir, dan tujuan keuangan adalah tiga hal yang menentukan kesuksesan penghematan uang.
Motivasi adalah pendorong dan penjaga supaya kita tetap berada dijalur hemat.
Motivasi adalah pendorong dan penjaga supaya kita tetap berada dijalur hemat.
Pola pikir adalah kemudi yang akan mengarahkan keputusan, sikap, gaya hidup, bagaimana cara pandang kita terhadap uang dan bagaimana kita akan memperlakukan uang yang kita miliki.
Tujuan adalah alasan kita menjalani pola hidup atau gaya hidup hemat, sebuah pencapaian yang ingin diraih yang berarti dan bernilai bagi diri kita sendiri.
Kombinasikan ketiga hal tersebut dalam sebuah tindakan nyata dengan batas waktu yang jelas. Pola hidup dan gaya hidup hemat pada prinsipnya sama seperti program diet. Dalam program diet, kita tidak bisa berhenti ditengah jalan sebelum mencapai berat badan yang ditargetkan. Begitu pula dengan pola hidup hemat, gaya hidup hemat harus terus diprektekan sampai tujuan penghematan uang tercapai.
Saya yakin semua jerih payah, penderitaan, kesusahan yang kita alami dan rasakan ketika menjalani program diet ‘pengeluaran’ (menghemat uang) akan terlupakan dengan perasaan senang, gembira, perasaan lega dan perasaan syukur atas keberhasilan dalam meraih tujuan keuangan yang kita cita-citakan. Dan anehnya setelah melalui segala ujian dan penderitaan, kita siap menjalani program baru diet ‘pengeluaran’ dengan tujuan keuangan yang baru pula. Menghemat uang lama kelamaan menjadi gaya hidup yang menyenangkan.
No comments:
Post a Comment