Financial
reward ternyata masih merupakan instrumen motivasi paling ampuh untuk
menopang kinerja kaum profesional. Paket remunerasi yang mak nyus ternyata
tetap masih merupakan elemen kunci kala kita mau bicara tentang peningkatan
produktivitas pekerja. |
|
Diskusi
tulisan ini adalah tentang aspirasi untuk merengkuh financial reward yang
melimpah. Tentang harapan untuk menggapai financial income yang rancak dan
bisa bikin hati sumringah. |
|
Sejatinya
terdapat beragam aspek ketika kita mau bicara tentang teori motivasi dan
korelasinya dengan financial reward. Kali ini kita mau menelisik dan mengulik
dua aspek utama diantaranya. |
|
Prinsip
utama : Show me the money first, then I will deliver. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang seperti aspek
tantangan pekerjaan, aspek hubungan dengan atasan, ataupun juga aspek jarak
kantor ke rumah. Namun aspek-aspek ini acap disebut sebagai “additional
motivating factor”, sementara baseline factor-nya adalah financial reward
(salary and bonus). |
|
Dengan
kata lain, perusahaan tak perlu bicara dengan heroik tentang visi, misi,
tentang motivasi kerja, tentang semangat teamwork, dan blah-blah, lainnya
sebelum baseline factor itu dipenuhi. Bicara tentang “hal-hal heroik” semacam
itu, namun gaji pegawai masih dibawah standar, adalah sebuah dagelan yang
mirip pagelaran ketoprak. |
|
Memang
ada beberapa business owners yang berkilah : kerja dulu yang giat, nanti
kalau kinerja bisnis bagus, you baru gue kasi kenaikan gaji. Ini prinsip yang
terbalik. |
|
Yang
benar seperti ini : berikan yang terbaik kepada karyawan terlebih dahulu, dan
kinerja bisnis pasti akan meningkat (ini bukan sekedar ngecap tapi sudah
dibuktikan melalui beragam riset empirik, dan dipraktekkan oleh nyaris semua
perusahaan top kelas dunia). |
|
Ada
kalimat begini : If you
give peanuts you will get monkeys. Maksudnya : ada
harga ada rupa. Kalau you hanya kasi peanut, ya you bakalan cuma dapet
monkey. |
|
Kalau
mau kinerja bisnis terus meningkat ya harus terlebih dahulu memberikan yang
terbaik bagi karyawan. Kalau ngasi gaji-nya pas-pasan namun karyawan
terus disuruh kerja keras banting tulang……wah capeee deh. |
|
Prinsip
berikutnya yang juga kudu diperhatikan dalam teori motivasi adalah apa yang
disebut sebagai : Hedonic Adaptation. Artinya : gaya hidup kita pasti akan ngikut (melakukan
adaptasi) dengan besarnya gaji yang kita terima. Contohnya begini : dulu
ketika gaji Anda hanya 2 jutaan, pasti ngebayangin betapa indahnya kalau gaji
Anda bisa tembus 10 jutaan (bisa nabung banyak deh). Namun ternyata ketika
gaji Anda benar-benar tembus 10 juta, kok uangnya tetap habis juga ya (tetap
ndak bisa nabung juga). |
|
Dan ini
dia : kegembiraan saat menerima kenaikan gaji tersebut (berapapun besarnya),
hanya bertahan tiga bulan. Setelah itu, perasaan sukacita itu lenyap (dan
gaji besar yang tadinya Anda tunggu dengan sepenuh hati lalu menjadi
biasa-biasa saja; serta di-anggap sebagai sesuatu yang “given”). |
|
Apa
maknanya bagi manajemen perusahaan? Jika perusahaan memang ingin memberikan
financial reward yang besar kepada karyawannya; maka lebih baik dengan pola
seperti ini : gaji bulanan cukup standar saja, namun bonusnya (variable
income) sangat gede (bisa 10 atau 12 kali gaji bulanan). |
|
Dan
menurut para ahli human behavior, akan jauh lebih bagus dampaknya bagi
motivasi karyawan jika bonus itu diberikan secara bertahap dalam jangka
setiap bulan (daripada sekaligus setiap tahun). |
|
Nah ada
perusahaan yang melakukan persis seperti itu : di awal tahun CEO perusahaan
ini bilang, bahwa ada target penjualan bulanan yang mesti dikejar. Jika
target bulanan ini tercapai, maka di bulan itu semua karyawan (bukan hanya
bagian sales tapi semua karyawan) akan dapat bonus 1 kali gaji. |
|
Jadi
jika setiap bulan, target penjualan itu tercapai, maka setiap bulan pula
karyawan akan dapat bonus satu kali gaji. Apa dampaknya? Omzet perusahaan itu
langsung lepas landas berlipat-lipat. Pemilik perusahaan happy. Semua
karyawan juga happy. |
|
Itulah
dua prinsip penting yang kudu dicatat jika kita bicara tentang fincancial
reward and job motivation. Jika dua prinsip diatas diterapkan, saya yakin
Anda semua pasti juga akan happy. |
|
Dan
dengan itu, Anda tak perlu lagi terduduk lesu, dengan wajah sendu, sambil
terus mendesis lirih : show me the money….show me
the money. |
No comments:
Post a Comment