Sumbu x positif menggambarkan aku tahu, x negative = aku tidak tahu. Sumbu y positif menggambarkan kemampuan, y negatif = ketidakmampuan.
Kuadran 1 kita tahu bahwa kita mampu its oke, contohnya bidang pekerjaan kita, keilmuan kita yang digunakan oleh perusahaan kita atau oleh customer kita, pasien kita, yang langsung bisa dirasakan manfaatnya.
Kuadran 2 area bahwa kita tahu bahwa kita tidak mampu, inipun ok. Bagian kelemahan kita. Orang yang besar berusaha melihat ini seobyektif mungkin untuk mengisi daftar pribadinya di area ini dan akan digunakan kedepan sebagai OFI (opportunity for
improvement) ini bahasa positifnya. Jika orang ”kerdil” berusaha menutupi kelemahannya tanpa berusaha mengejar ”ketertinggalannya”.
Kuadran 4 adalah area dimana kita merasa tidak mampu, padahal lingkungan tempat kerja, customer, pasien kita mengakui kemampuan kita. Ini dialami oleh orang yang pesimis. Atau tidak mau mengexplore kemampuan diri. Misalnya kalau mau belajar
seseorang bisa menggunakan M-word, tapi karena terbiasa menggunakan excell agak enggan menggunakan word maka tertutuplah kemungkinan, kans, kesempatan untuk bisa lebih banyak menguasai Microsoft Word.
Kuadran 3 adalah area yang paling parah dimana seseorang tidak tahu bahwa dia tidak mampu. Cukup berbahaya, karena jika dalam kondisi terjepit, orang ini akan mengerjakan pekerjaan yang notabene tidak dikuasainya.
Seorang coaching harus mengarahkan choacee nya kearah kuadran 1 dan 2 dengan banyak mengexplore diri (bisa menggunakan analisa swot).Dengan banyak menerima sran atau
kritikan, baik itu positif atau negatif. Karena dengan bekal inilah seseorang bisa mengembangkan diri, belajar, meningkatkan kualitas diri dengan enempatkan ”kelemahan” atau ”kekurangannya” sebagai bagian yang jika kelak bisa dikuasainya akan berpindah ke area satu dengan kata lain lebih profesional, lebih mampu. Demikian juga saran atau kritik lingkungan atau orang-orang yang dekat bisa juga digunakan sebagai indikator jika kita berada di kuadran 4, karena orang diluar kita lebih mampu melihat performance kita.
Dan terakhir kuadran 3 harus dihindari. Terjadi pada orang yang anti sosial. Tidak mau tahu dengan kondisi lingkungan sekeliling. Prinsip yang ”menyimpang” jika menurut saya benar, akan aku lakukan, don’t care dengan lingkungan sekelilingku. Bisa
diperbaiki dengan membuka hati kita lebar-lebar dengan menerima lingkungan apa adanya, baik atau buruk. Targetnya membawa diri kita ke area ”KITA TAHU” (kuadran 1 dan 2). Jika sudah berada pada kuadran 2 tentu improvenya lebih mudah.
Selamat mengexplore diri.
No comments:
Post a Comment