Berinvestasi adalah menempatkan "tabungan" kita pada instrument yang bisa memberikan "return" yang bisa meningkatkan nilai tabungan tersebut , minimal bisa mendapatkan return diatas nilai inflasi. Adapun Instrument Investasi ini beberapa yang sempat dipelajari penulis adalah Sektor Riil (Perdagangan), Dinar emas, reksadana, saham. Sedangkan Tabungan dan deposito di Indonesia dengan tingkat return yang rendah (6-12%) pertahun masih tidak jauh berbeda dengan tingkat inflasi rata-rata di Indonesia dari tahun 2005 s/d 2010 yaitu 8,52% pertahun (lihat data statistik tabel 1). Disisi lain Tabungan dan deposito menurut sebagian warga Muslim, belum memenuhi syarat syariah (Islam), sebagai Instrument Investasi. Jadi sebaiknya memilih instrument yang memberikan return diatas nilai inflasi dan masuk kategori syar'i.
Deposito: menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu, hanya dapat diambil jika telah jatuh tempo atau akan mendapatkan penalti bila diambil sebelum waktunya.Keuntungan Deposito: memiliki resiko yang kecil. Bunga yang diterima lebih besar bila dibandingkan dengan tabungan biasa.Kerugian Deposito: keuntungan atau bunga yang diterima jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan resiko pasar.
Reksadana: tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Saat mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata kepada para investor. Jenis investasi ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang baru mulai berinvestasi. Jenis resikonya berbeda tergantung jenis resiko yang dipilih. Jenisnya adalah reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran. Keuntungan Reksadana: tidak perlu memiliki banyak pengetahun untuk menjalankannya karena dikelola oleh Manajer Investasi. Karena diinvestasikan ke banyak tempat, maka bila terjadi kerugian di satu tempat dapat tertolong tempat lain yang mungkin menghasilkan keuntungan. Kerugian Reksadana: bagi sebagian orang sering tidak puas dengan hasilnya karena tidak dikelola sendiri. Keuntungan yang diperoleh juga lebih sedikit dibandingkan saham dan investor dikenakan biaya untuk pengelolanya.
Obligasi: surat hutang yang merupakan bukti bahwa investor memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berhutang akan memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pegembalian hutang lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat hutang dari negara. Keuntungan Obligasi: bunga yang diperoleh lebih besar bila dibandingkan deposito. Kerugian Obligasi: Jangka waktunya yang panjang (>1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain. Bila pihak yang berhutang bangkrut, berarti hutangnya tidak dapat dikembalikan.
Saham: memiliki saham berarti Anda memiliki kepemilikan dalam suatu perusahaan. Uang yang ditanamkan oleh investor akan dijadikan sebagai modal bagi perusahaan tersebut. Perusahaan akan memberikan keuntungan yang diterima kepada para pemegang saham yang disebut sebagai deviden. Bila dinilai baik atau banyak orang yang berminat untuk membeli saham suatu perusahaan, harganya akan naik sehingga bila Anda menjual saham yang Anda miliki, Anda akan memperoleh keuntungan. Sebaliknya bila perusahaan menderita kerugian, harga sahamnya dapat turun sehingga Anda pun akan menderita kerugian. Saham ini dapat dibeli pada perusahaan sekuritas. Untuk setiap transaksi jual atau beli, Anda akan dikenakan biaya. Keuntungan Saham: bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila harga saham naik. Dengan modal sedikit, dapat diperoleh hasil berkali-kali lipat. Kerugian Saham: resiko kehilangannya juga besar saat harga saham mengalami penurunan.
Emas: harga emas cenderung naik setiap tahun. Karena hal itulah banyak orang yang membeli emas kemudian menjualnya ketika harganya naik. Emas yang hendak digunakan untuk investasi sebaiknya berupa logam mulia atau koin daripada emas dalam bentuk perhiasan. Emas batangan atau koin tidak mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan yang biasa dikenakan apabila kita menjual emas dalam bentuk perhiasan. Keuntungan Emas: merupakan aset likuid atau aset yang mudah dijual. Kerugian Emas: Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati dapat dengan mudah dicuri.
Properti: harga properti seperti rumah dan tanah cenderung naik setiap tahun. Dengan membeli properti dan menjualnya di kemudian hari bisa mendatangkan keuntungan karena harga jualnya sudah naik. Harga rumah akan cepat naik bila lokasinya strategis atau dekat dengan fasilitas umum. Hal ini dapat menjadi pertimbangan saat akan memilih lokasi. Bila Anda hendak membeli rumah di perumahan yang belum atau masih dibangun, pastikan pengembang dapat dipercaya dan ada perjanjian yang jelas. Karena ada beberapa kasus, setelah kita membayar pembangunan rumah malah tidak dilanjutkan dan mengakibatkan kerugian. Keuntungan Properti: Resiko kecil serta dapat disewakan sehingga dapat memberi penghasilan tambahan. Kerugian Properti: memerlukan dana yang besar untuk membeli rumah atau tanah. Properti bukan aset yang likuid karena tidak mudah untuk menjualnya kembali bila suatu saat membutuhkan uang.
Saat hendak memilih jenis investasi, pertimbangkan juga akan kebutuhan Anda untuk mendapatkan hasil investasi tersebut, apakah dalam jangka waktu pendek atau panjang. Jika Anda memiliki keperluan dalam waktu dekat, maka pilihlah investasi dengan resiko rendah dan bersifat likuid. Sedangkan untuk kebutuhan jangka panjang, Anda dapat memilih investasi dengan resiko tinggi yang dapat memberi keuntungan yang besar.
No comments:
Post a Comment