|
“Orang
yang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu kewajiban yang ia
tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan
atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan, atau ilmu yang
ia dapatkan, maka sungguh-sungguh ia telah durhaka pada harinya dan
menganiaya diri “ (al-waqtu fi hayatil muslim) |
|
|
A. Ketika
matahari terbenam sampai waktu isya (18.00-19.00) |
|
Jika
tiba waktu magrib, hendaklah kita sholat maghrib, dan memperbanyak amalan
ibadah antara waktu maghrib sampai isya. Telah diriwayatkan dari anas ra.
Tentang firman Allah : “lambung-lambung mereka jauh dari tempat
tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap,
dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami berika kepada mereka
(QS As-Sajdah “16)”. Beliau mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan sahabat-sahabat Rasulullah yang melakukan shalat antara maghrib dan
Isya’. Setelah shalat magrib yang terbaik adalah menggunakan waktu tersebut
untuk tilawah dan memperbanyak amalan. |
|
B. Waktu
Isya (19.00-19.30) |
|
Dianjurkan
untuk melakukan shalat sunnah sebelum isya’. Keitika shalat isya disunnahkan
membaca surat as-sajdah dan surat al-mulk. Rasulullah tidak tidur sebelum
membaca keduanya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh tirmidzi dan al-Hakim.
Setelah shalat isya’ kerjakanlah ba’diyah isya’, yang terbaik adalah
dikerjakan di rumah dan dilanjutkan witir tiga rakaat bagi yang khawatir
tidak akan bangun pada malam harinya. Adapun bagi yang terbiasa bangun malam.
Shalat witr lebih afdhal dikerjakan setelah shalat tahajud pada malam
harinya. |
|
C. Setelah
isya hingga sebelum tidur (19.30-21.00) |
|
Pada
dasarnya, Rasulullah menganjurkan untuk tidak banyak beraktifitas setelah
isya. Namun ada beberapa kegiatan yang dibolehkan antara lain : tilawah,
menerima tamu, membahas masalah kaum muslimin, dan menuntut ilmu. Jika ridak
ada aktivitas penting yang syar’i maka dimakruhkan begadang setelah isya. |
|
D. Istirahat
malam (21.00-03.00) |
|
Ada
beberapa yang harus diketaui mengenai adab tidur : |
|
a. Disunnahkan
berwudhu sebelum tidur, dan berbaring miring ke sebelah kanan |
b. Disunnahkan
pula mengibas sprei tiga kali sebelum berbaring |
c. Muhasabah
sesaat sebelum tidur, yaitu evaluasi kegiatan yang dilakukan di siang hari |
d. Menutup
pintu jendela dan memadamkan lampu |
e. Membaca
ayat kursi, dua ayat terakhir al-baqarah, al-ikhlas, al-falaq dan an-nass |
f. Makruh
tidur tengkurap |
g. Membaca
doa sebelum tidur dan setelah bangun tidur membaca doa kembali |
h. Setelah
bangun tidur hendaknya segera membersihkan diri, mencuci mulut, dan menggosok
gigi, kemudian wudhu untuk memulai aktivitas Qiyamul Lail. |
i. Membuka
jendela dan mentertibkan tempat tidur (tidak meninggalkan dalam keadaan
berantakan) |
|
E. Waktu
seperenam terakhir (03.00-04.30) |
|
Beberapa
kativitas yang dianjurkan disini adalah shalat malam (qiyamul lail) , memulai
QL dengan surat ringan, dilanjutkan dengan shalat malam dua rakaat - dua
rakaat, ditutup dengan shalat witir (dengan rekaat ganjil). Disunnahkan
memperpanjang bacaan pada shalat malam (Qiyamul lail = mendirikan malam ;
sesuai makna harfiahnya, dalam shalat malam disunnahkan lebih banyak berdiri
dalam artian memanjangkan bacaan). |
|
Jika
berniat shaum, waktu terbaik adalah 10-30 menit sebelum fajar. Inilah
yang dimaksud dengan mengakhirkan waktu sahur. |
|
Diwaktu
ini juga dianjurkan memperbanyak istighfar dan doa, karena ia termasuk
waktu-waktu yang mustajab. |
|
F. Waktu
antara terbit fajar hingga tebit matahari (04.30-06.00) |
|
Shalat
sunnah fajar di rumah, kemudian berjalan shalat subuh berjamaah di masjid.
Setelah subuh disunnahkan membaca al-matsurat (dzikir pagi dan petang).
Selain itu setelah subuh adalah waktu yang tepat untuk mengahafal al-quran
atau aktifitas fisik lainnya. Bila bulan Ramadhan, Rasulullah membiasakan
diri untuk senantiasa berdzikir dan tidak keluar masjid hingga terbitnya
matahari. |
No comments:
Post a Comment